Mukadimah

  1. Bahwa sekolah-sekolah terpadu yang ada saat ini masih menggunakan “sistem klasik”, dimana materi agama menjadi mata ajaran tersendiri yang terpisah dari materi umum. Demikian pula halnya dengan teknologi informasi ataupun bahasa Arab/Inggris. Pemisahan ini menimbulkan inefisiensi dan distorsi pemahaman terhadap Islam secara kaffah.
  2. Koreksi atas sistem tersebut di atas adalah:
    • Mengintegrasikan materi agama (Al-Qur’an, Hadits, Akhlaq) dalam semua mata pelajaran sesuai dengan kurikulum Debdikbud.
    • Penggunaan Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran yang langsung diterapkan dalam proses belajar-mengajar.
    • Penguasaan bahasa Arab/Inggris sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran maupun dalam aktivitas sekolah lainnya.
  3. Usaha penggunaan teknologi informasi dan bahasa asing secara dini dalam proses pembelajaran diyakini akan membuat anak didik lebih siap menghadapi dunia global.


V i s i

Terwujudnya sebuah sekolah yang berperan sebagai pusat rujukan dalam sistem pembelajaran.

M i s i

  1. Membangun dan mendorong terwujudnya sistem pendidikan Islam yang terintegrasi dalam bentuk media informasi yang modern dan efisien.
  2. Melalui pendidikan yang mengintegrasikan sisi keilmuan dan keislaman dengan media teknologi informasi, mewujudkan sumber daya insani yang:
    • Mampu berpikir secara integrated, memahami bahwa segala ilmu yang dipelajari, baik ayat-ayat qauliyah (Al-Qur'an) maupun ayat-ayat kauniyah (sains) adalah dalam rangka ibadah.
    • Berakhlakul karimah sesuai tuntunan Al-Quran dan Al-Hadts dalam perilakunya.
    • Cakap menggunakan perangkat teknologi informasi/multimedia sebagai sarana belajar.

Konsep Terpadu

Kurikulum
Mengacu pada kurikulum 2004 Diknas (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan penguatan berupa muatan Islam pada semua mata pelajaran, serta pemantapan materi keislaman (Aqidah-Akhlak, Fiqih, Tarikh Islam, Ilmu Tajwid, dll).

Konsep Unggulan

  • Mengintegrasikan Al-Qur’an, Al-Hadits dan akhlak ke seluruh mata pelajaran.
  • Teknologi informasi sebagai media utama sistem pembelajaran.
  • Sekolah sebagai pembentukan akhlakul karimah dengan memperhatikan perkembangan psikologi siswa.
  • Pembelajaran dilakukan secara indoor dan outdoor.
  • Bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab) sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran, bukan hanya sebagai mata pelajaran