Kamis, 17 Juni 2010

Pembantaian Armada Kebebasan Menjadi Kemenangan Hamas!

Editorial Ha’aretz (11/6/2010)

Armada bantuan Turki ke Gaza berhasil mencapai tujuannya. Meskipun harus dibayar dengan harga berdarah yang menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya. Seminggu setelah militer Israel menghentikan kapal-kapal (armada), blokade total yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza hancur. Israel menerima gelombang kecaman internasional dan kini menghadapi tuntutan hukum untuk melakukan penyelidikan.

Hancurnya blokade itu bersamaan dengan keluarnya pernyataan Mesir bahwa perlintasan Rafah akan tetap terbuka dari sekarang hingga seterusnya. Gerakan lalu lintas penyeberangan memang tidak bebas, tapi larangan keluar masuk yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir dalam beberapa tahun terakhir terhadap 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza telah berakhir.
Seperti yang terjadi dalam pasar komersial, maka pada saat di mana Israel kehilangan monopoli kontrol terhadap pintu-pintu gerbang masuk ke Jalur Gaza, persainganpun menjadi keuntungan konsumen.

Amira Hass di "Ha'aretz" mengungkapkan bahwa daftar produk yang diijinkan Israel memasuki Gaza telah meluas. Dari sekarang dan seterusnya penduduk Jalur Gaza juga akan menikmati lada atau merica dan ketumbar (biji, bukan sayuran), yang sebelumnya dilarang masuk untuk mereka.

Blokade Israel di Gaza dan komplikasinya – barang-barang yang dilarang masuk, klaim-klaim dusta bahwa tidak ada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza – merupakan hukuman kolektif terhadap penduduk miskin dan tertindas yang menjadi tamparan moral yang menodai demokrasi Israel.

Meskipun demikian, blokade terhadap Jalur Gaza belum bisa merealisasikan tujuan yang dijanjikan: pemerintah Hamas belum jatuh, penduduk Jalur Gaza tidak melakukan pembangkangan terhadap pemerintah Hamas, dan Gilad Shalit masih dalam tahanan. Yang dihasilkan dari blokade ini hanya mengungkapkan tentang kurangnya kebijaksanaan dan tentang arogansi berpikir pemerintah Benyamin Netanyahu dan Ehud Barak.

Alih-alih membebaskan sendiri blokade dan membatasinya menggagalkan alasan-alasan pembenaran penyelundupan senjata, Israel justru berupaya untuk tetap menutup total, yang kemudian kehilangan karena operasi yang gagal. Dalam upayanya untuk menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa dirinya "kuat", Netanyahu mendapatkan kekalahan politik dari Hamas dan orang-orang Turki yang menjadi pendukungnya.

Tidak terlambat untuk mengurangi kerusakan. Pemerintah (Israel) harus mencabut blokade yang tersisa dan membentuk system kontrol, dengan kerjasama internasional, atas pergerakan lalu lintas laut ke Jalur Gaza, untuk mencegah masuknya rudal dan senjata lainnya di bawah kedok pengiriman bantuan kemanusiaan.

Situasi yang mendahului armada kebebasan telah usai dan semua upaya untuk mengembalikannya ke status sebelumnya hanya akan menimbulkan bahaya tambahan bagi Israel. (asw)

Asad: Serangan Terhadap Freedom Flotilla Makin Sulut Perang di Kawasan Regional

Damaskus – Infopalestina: Presiden Suriah Basyar Asad menilai serangan pasukan Israel kepada kapal-kapal bantuan kemanusiaan di Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) yang menuju Jalur Gaza bulan lalu dan kekerasan terhadap relawan internasional telah menghancurkan harapan menuju perdamaian di kawasan regional Timur Tengah di masa depan.

Dalam wawancaranya dengan BBC hari ini Kamis (17/6) Asad menyebut tindakan itu menghasung dan menciptakan krisis-krisis dan justru meremehkan semua upaya menuju perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Presiden Suriah ini menambahkan, serangan Israel terhadap Armada Kebebasan yang menelan sembilan relawan Turki gugur dan puluhan lainnya luka-luka akan berakibat buruk dan serangan itu akan semakin memicu perang di kawasan Timur Tengah.

Asad menegaskan, Timur Tengah saat ini sedang melewati fase perubahan dimana sangat sulit terwujud perdamaian dengan pemerintah Israel sekarang. (bn-bsyr)

Hamas Kecam Keputusan Prancis Blokir Saluran TV Al-Aqsha

Menurut Hamas, keputusan itu sangat memalukan bagi institusi Prancis yang mencoba membungkam peran saluran televisi Al-Aqsha dalam mengungkap kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina dan tanah air mereka di bahwa persetujuan dan tekanan kelompok Zionis-Amerika.

"diambil dari eramuslim"

Hamas Tolak Komite Investigasi Serangan Mavi Marmara Buatan Israel

Hamas dalam sebuah pernyataan hari Senin kemarin (14/6) mengatakan bahwa keputusan Israel itu merupakan upaya terang-terangan Tel Avis untuk menutupi operasi teroris dan pembajakan mereka.

"diambil dari eramuslim"

Hamas Puji Aksi Penyerangan Patroli Polisi Zionis di Hebron

Aksi yang tergolong operasi yang berbahaya ini, karena dilakukan di dekat pemukiman Yahudi Beit Hagai selatan Hebron, dijuluki oleh gerakan Islam Hamas sebagai aksi yang heroik dan Hamas menganggap hal tersebut sebagai bukti kerapuhan pembentukan keamanan Zionis Israel.

"diambil dari eramuslim"

Kunjungan Liga Arab ke Gaza Hanya Cari Muka?

Kunjungan Mousa ke Gaza itu merupakan kunjungan bersejarah. Betapa tidak, semenjak Gaza mengalami isolasi sejak tiga tahun silam, juga beberapa kali aksi penyerangan dari pihak Israel, Liga Arab yang merupakan organisasi persatuan negara-negara Arab senantiasa bersikap lemah di hadapan serangkaian peristiwa itu, dan baru kali ini mengunjungi wilayah tersebut.

"diambil dari eramuslim"

Pejuang Palestina Berhasil Tewaskan 1 Perwira Polisi di Tepi Barat

Insiden ini terjadi pada hari Senin ini (14/6) ketika para pejuang Palestina menembak sebuah kendaraan di dekat pemukiman Beit Hagai dan kamp pengungsi Palestina al-Fawar, dekat dengan al-Khalil (Hebron).

"diambil dari eramuslim"

Kampanye "Piala Dunia" Untuk Akhiri Rezim Apartheid Zionis Israel

Organisasi sipil dan LSM pro-Palestina, melakukan kampanye untuk diakhirinya sistem dan rezim apartheid di wilayah Palestina dengan menyerukan diakhirinya pendudukan zionis terhadap tanah Palestina.

"diambil dari eramuslim"

Syaikh Salhab: Rencana Zionis Lakukan Yahudisasi Al-Quds Berlangsung Cepat

Syaikh Salhab mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan pers pada hari Ahad kemarin (13/6), mengomentari skema Zionis untuk Yahudisasi lapangan Buraq, "Setiap hari kami mendengar pemerintah pendudukan zionis Israel mendeklarasi rencana mereka yang ditujukan untuk melakukan Yahudinisasi Al-Quds, mereka mencoba mengusir sejumlah besar warga keluar dari kota mereka dengan mengeluarkan perintah pembongkaran, mencegah para jamaah dari akses masuk ke Masjid Al-Aqsha, dan sengaja membunuh jamaah sewaktu mereka kembali dari menunaikan ibadah shalat seperti apa yang terjadi dengan Asy Syahid Ziyad Joulani Jumat lalu."

"diambil dari eramuslim"

Nasib Tembok Pemisah Israel Selama Piala Dunia

Pemilik restoran lokal dan juga penggemar sepak bola Yusuf Hasboun telah menembakkan layar proyektor setiap pertandingan malam Piala Dunia ke dinding yang menghadap ke restorannya, Bahama Sea Food Restaurant, yang berlokasi hanya beberapa ratus meter dari pos pemeriksaan utama kota.

''diambil dari era muslim"
image

Lorem ipsum dolor sit

Aliquam sit amet urna quis quam ornare pretium. Cras pellentesque interdum nibh non tristique. Pellentesque et velit non urna auctor porttitor.

image

Nunc dignissim accumsan

Vestibulum pretium convallis diam sit amet vestibulum. Etiam non est eget leo luctus bibendum. Integer pretium, odio at scelerisque congue.